STIFIn adalah tes psikologi genetik berbasis sidik jari yang digunakan untuk memetakan potensi kepribadian, kecerdasan, dan bakat seseorang, berdasarkan singkatan dari Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan Insting. Tes ini membantu individu dalam berbagai aspek seperti perencanaan karier, pola asuh anak, dan pengembangan diri dengan mengidentifikasi "mesin kecerdasan" (sistem operasi otak) yang dominan. Konsep STIFIn
- Akronim: STIFIn adalah singkatan dari lima jenis "mesin kecerdasan" (MK) yang dominan pada seseorang:
- Sensing (S): Tipe yang mengandalkan pancaindra dan cenderung aktif serta gesit.
- Thinking (T): Tipe yang memiliki pemikiran logis, objektif, dan kritis.Intuiting (I): Tipe yang imajinatif, kreatif, dan berfokus pada kualitas.Feeling (F): Tipe yang berempati, mudah tersentuh, dan peduli pada orang lain.Insting (I): Tipe dengan naluri kuat untuk beradaptasi dan cepat tanggap.

Dasar Teori: Konsep STIFIn dibangun di atas teori-teori dari C.G. Jung (ekstrover/introver), Ned Herman (empat kuadran otak), dan Paul Maclean (tiga bagian otak).Cara Kerja Tes STIFIn Pemindaian Sidik Jari: Tes STIFIn dilakukan dengan memindai kesepuluh ujung jari.Analisis: Sidik jari yang berisi informasi tentang susunan saraf dianalisis untuk mengidentifikasi pola sidik jari yang dominan.
Hubungan dengan Otak: Hasil pemindaian kemudian dihubungkan dengan belahan otak yang dominan sebagai sistem operasi dan mesin kecerdasan.Manfaat Tes STIFIn
Pengembangan Diri: Membantu memahami potensi, kelebihan, dan kekurangan diri.
Pendidikan: Mengidentifikasi cara belajar dan potensi anak untuk perencanaan pendidikan.
Karier: Memberikan gambaran profesi dan bidang studi yang cocok serta membantu dalam perencanaan karier.
Hubungan: Meningkatkan pemahaman antar individu sehingga kolaborasi dalam keluarga dan pekerjaan menjadi lebih baik.
Bisnis: Membantu dalam membangun personal brand atau mengidentifikasi kepribadian produk.